ROKOK DAN KEMISKINAN

Pembaca, pada tanggal 31 Mei adalah hari tanpa tembakau sedunia. Pada hari itu pemerintah menghimbau masyarakat agar tidak merokok. Masyarakat Indonesia yang pendapatan perkapitanya sempat berada di bawah garis kemiskinan, ternyata adalah salah satu konsumen rokok terbesar di dunia. Huahahaha.. Luar biasa bukan?? :)

Menurut WHO, perokok di Indonesia menghabiskan 215 milyar batang rokok setiap tahun. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P. berkata, "Itu artinya setiap tahun Rp 150 trilyun kita bakar untuk rokok." Atau setiap hari rata-rata Rp 500 milyar. Angka itu berasal dari 70 juta perokok (30% dari jumlah penduduk Indonesia).
Kalau uang itu dipakai untuk mengentaskan kemiskinan, tentu dampaknya sangat luar biasa. Ironisnya, sebagian besar perokok adalah orang miskin yang penghasilannya pas-pasan. Kadang-kadang mereka memilih tidak makan daripada tidak merokok.

Selain pemborosan, rokok juga menimbulkan 25 jenis penyakit, antara lain kanker mulut, kanker paru-paru, borok lambung, penyakit jantung koroner, impotensi, dan sebagainya. Aneh bukan? Uang sebesar itu (Rp150.000.000.000.000),- tidak dipakai untuk hidup sehat dan mengatasi kemiskinan, tetapi justru dipakai membeli rokok yang menimbulkan berbagai penyakit!
Cek : http://7alert.blogspot.com/2008/08/artikel-kembali-home-indonesia-surga.html

Kalau Anda memutuskan berhenti merokok hari ini, Anda bukan hanya membantu melestarikan lingkungan dan mengurangi penyakit, namun juga melakukan penghematan yang besar. Tidak percaya? Coba saja Anda hitung secara detail berapa banyak uang yg sudah Anda habiskan untuk merokok dalam 1 hari, 1 bulan, 1 tahun? Kaget?? Itulah faktanya. :).



salam sehat : Mario F.S

ClixMX.com


IndoBanner Exchanges